Senin, 02 Mei 2016

KISAH PEMBUNUHAN HABIL OLEH QABIL

Bukit Qasiyun, di dekat tempat ini Habil dibunuh oleh Qabil


Oleh Tb.Aujani-

Suriah, adalah sebuah negara di Timur Tengah yang dilanda konflik Revolusi sejak tahun 2011 di sana terdapat beberapa fraksi yang  berperang demi ideologinya masing-masing. Hingga saat ini di tahun 2016 belum ada tanda-tanda perdamaian.

Di negara ini terdapat salah satu kota tertua di dunia yang sekaligus menjadi ibu kota negara Suriah, yaitu Damaskus. Di kota ini terdapat sebuah makam yang panjangnya kurang lebih 15 meter. Masyarakat meyakini bahwa makam tersebut adalah makam Habil, putra Nabi Adam As. Di dekat makam tersebut terdapat gunung Qasiyun, dan di gunung Qasiyun terdapat sebuah tempat yang juga diyakini sebagai makam Nabi Adam As.

Sedangkan di utara gunung Qasiyun terdapat sebuah Gua yang bernama Magharatud Dam (Gua Darah) yang juga diyakini sebagai tempat dibunuhnya Habil oleh Qabil ketika tidur. Pembunuhan Habil  oleh Qabil tercatat dalam sejarah sebagai pembunuhan pertama di dunia.

Setelah Nabi Adam As dan Hawa diturunkan ke bumi mereka mulai mempunyai keturunan, di dalam riwayat mempunyai 20 pasang anak, setiap lahir bayi laki-laki akan kembar dengan perempuan. Anak kembar yang pertama adalah Qabil dan Iqlima, kemudian yang kedua adalah Habil dan Labuda.

Setelah kedua pasangan kembar anak Nabi Adam As. dewasa, dan mulai tertarik terhadap lawan jenisnya, Nabi Adam As bermunajat kepada Allah SWT agar memberikan petunjuk perkawinan tersebut. Sehingga Allah SWT memerintahkan Adam As untuk menikahkan anaknya secara silang, yaitu Qabil dinikahkan dengan Labuda dan Habil dengan Iqlima.

Namun Qabil menolak keputusan Allah yang disampaikan oleh ayahnya karena Qabil tidak menyintai Labuda yang jelek tidak seperti saudara kembarnya yang cantik yaitu Iqlima, kemudian Qabil menganggap bahwa yang disampaikan ayahnya bukan keputusan Allah. Maka Nabi Adam memerintahkan kepada kedua putra laki-lakinya agar melakukan kurban di atas bukit dengan apa yang mereka miliki. Sebagai petani Qabil mengurbankan sayur dan buah-buahan sedangkan Habil sebagai peternak mengurbankan kambing kesayangannya.

Beberapa saat kemudian terlihat cahaya menyambar kurban yang disimpan Habil di atas bukit, sedangkan kurban yang disimpan Qabil tetap utuh, maka terbukti jelaslah bahwa keputusan Allah adalah Habil yang harus menikah dengan Iqlima.

Karena tidak terima dengan keputusan Allah SWT. Qabil berkeinginan untuk membunuh Habil, dan Habil pun mengetahui apa yang akan dilakukan Qabil terhadapnya, sehingga Habil menasehati Qabil agar tidak mengikuti bujukan Iblis.

Sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an Surat (Al-Ma’idah ayat 27-31)

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil), “Aku pasti membunuhmu!.” Berkata Habil, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa. Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka. Dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim.” Maka hawa nafsunya (Qabil) menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya. Sebab itu, dibunuhlah ia (Habil). Maka jadilah ia (Qabil) seorang di antara orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya (Habil). Berkata Qabil, “Aduhai celaka aku. Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu, jadilah dia (Qabil) seorang di antara orang-orang yang menyesal.

Namun karena nafsu dan kecemburuannya telah menutupi hati, maka Qabil tetap berkeinginan untuk membunuh Habil saudara kandungnya sendiri. Ketika Qabil mendapati Habil yang sedang tertidur di sebuah gua peristirahatan, Qabil mengambil sebuah batu besar kemudian dilemparkan dengan kuat ke arah Habil sehingga tepat mengenai kepala Habil, dan Habil pun meninggal seketika itu juga dengan bersimbah darah.

Setelah Habil dibunuh Qabil sempat kebingungan memikirkan bagaimana cara mengurusi jenazah adiknya, namun setelah lama kebingungan Allah SWT. Mengutus seekor burung Gagak untuk menanam bangkai burung Gagak yang telah terbunuh ke dalam tanah, kemudian setelah Qabil melihat apa yang dilakukan burung Gaggak tersebut Qabil pun mengikutinya dengan mengubur jenazah Habil ke dalam tanah.

Kemudian yang menarik dan menjadi pertanyaan bagaimana nasib Qabil setelah membunuh Habil?
Dalam sebuah riwayat dikisahkan setelah kejadian pembunuhan itu Nabi Adam As. sangat marah dan Qabil pun pergi jauh meninggalkan ayahnya, ada yang mengatakan pergi ke arah yang sekarang menjadi negara Yaman dengan membawa kabur Iqlima ada pula yang mengatakan ke daerah Atlantis atau Lemuria dan menikah dengan wanita lain.

Demikianlah kisah pembunuhan pertama di dunia yang dilakukan oleh Qabil terhadap adiknya sendiri yaitu Habil, perbuatan itulah menyebabkan Qabil terhindar dari rahmat Allah SWT. dan menjadi manusia yang celaka, maka kita cukup mengambil hikmahnya dan jangan pernah melakukan pembunuhan Allah SWT. berfirman: 

"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya." (QS. An-Nisa Ayat 93)

wallahu a'lam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar