Bukit Qasiyun, di dekat tempat ini Habil dibunuh oleh Qabil |
Oleh Tb.Aujani-
Suriah, adalah
sebuah negara di Timur Tengah yang dilanda konflik Revolusi sejak tahun 2011 di
sana terdapat beberapa fraksi yang
berperang demi ideologinya masing-masing. Hingga saat ini di tahun 2016
belum ada tanda-tanda perdamaian.
Di negara ini terdapat salah satu kota tertua di dunia yang sekaligus menjadi ibu kota negara Suriah, yaitu Damaskus. Di kota ini terdapat sebuah makam yang panjangnya kurang lebih 15 meter. Masyarakat meyakini bahwa makam tersebut adalah makam Habil, putra Nabi Adam As. Di dekat makam tersebut terdapat gunung Qasiyun, dan di gunung Qasiyun terdapat sebuah tempat yang juga diyakini sebagai makam Nabi Adam As.
Sedangkan di utara gunung Qasiyun terdapat sebuah Gua yang bernama Magharatud Dam (Gua Darah) yang juga diyakini sebagai tempat dibunuhnya Habil oleh Qabil ketika tidur. Pembunuhan Habil oleh Qabil tercatat dalam sejarah sebagai pembunuhan pertama di dunia.
Setelah Nabi
Adam As dan Hawa diturunkan ke bumi mereka mulai mempunyai keturunan, di dalam
riwayat mempunyai 20 pasang anak, setiap lahir bayi laki-laki akan kembar
dengan perempuan. Anak kembar yang pertama adalah Qabil dan Iqlima, kemudian
yang kedua adalah Habil dan Labuda.
Setelah kedua
pasangan kembar anak Nabi Adam As. dewasa, dan mulai tertarik terhadap lawan
jenisnya, Nabi Adam As bermunajat kepada Allah SWT agar memberikan petunjuk
perkawinan tersebut. Sehingga Allah SWT memerintahkan Adam As untuk
menikahkan anaknya secara silang, yaitu Qabil dinikahkan dengan Labuda dan Habil
dengan Iqlima.
Namun Qabil
menolak keputusan Allah yang disampaikan oleh ayahnya karena Qabil tidak
menyintai Labuda yang jelek tidak seperti saudara kembarnya yang cantik yaitu
Iqlima, kemudian Qabil menganggap bahwa yang disampaikan ayahnya bukan
keputusan Allah. Maka Nabi Adam memerintahkan kepada kedua putra laki-lakinya
agar melakukan kurban di atas bukit dengan apa yang mereka miliki. Sebagai
petani Qabil mengurbankan sayur dan buah-buahan sedangkan Habil sebagai
peternak mengurbankan kambing kesayangannya.
Beberapa saat kemudian terlihat cahaya menyambar kurban yang disimpan Habil di atas bukit, sedangkan kurban yang disimpan Qabil tetap utuh, maka terbukti jelaslah bahwa keputusan Allah adalah Habil yang harus menikah dengan Iqlima.
Karena tidak
terima dengan keputusan Allah SWT. Qabil berkeinginan untuk membunuh Habil, dan
Habil pun mengetahui apa yang akan dilakukan Qabil terhadapnya, sehingga Habil
menasehati Qabil agar tidak mengikuti bujukan Iblis.
Sebagaimana dikisahkan
dalam Al-Qur’an Surat (Al-Ma’idah ayat
27-31)
Ceritakanlah
kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya,
ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari
mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata
(Qabil), “Aku pasti membunuhmu!.” Berkata Habil, “Sesungguhnya Allah hanya
menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa. Sungguh kalau kamu
menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan
menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada
Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali
dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi
penghuni neraka. Dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang
zalim.” Maka hawa nafsunya (Qabil) menjadikannya menganggap mudah membunuh
saudaranya. Sebab itu, dibunuhlah ia (Habil). Maka jadilah ia (Qabil) seorang
di antara orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak
menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana
seharusnya menguburkan mayat saudaranya (Habil). Berkata Qabil, “Aduhai celaka
aku. Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat
menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu, jadilah dia (Qabil) seorang di
antara orang-orang yang menyesal.
Namun karena nafsu dan kecemburuannya telah menutupi hati, maka Qabil tetap berkeinginan untuk membunuh Habil saudara kandungnya sendiri. Ketika Qabil mendapati Habil yang sedang tertidur di sebuah gua peristirahatan, Qabil mengambil sebuah batu besar kemudian dilemparkan dengan kuat ke arah Habil sehingga tepat mengenai kepala Habil, dan Habil pun meninggal seketika itu juga dengan bersimbah darah.
Setelah Habil
dibunuh Qabil sempat kebingungan memikirkan bagaimana cara mengurusi jenazah
adiknya, namun setelah lama kebingungan Allah SWT. Mengutus seekor burung Gagak
untuk menanam bangkai burung Gagak yang telah terbunuh ke dalam tanah, kemudian
setelah Qabil melihat apa yang dilakukan burung Gaggak tersebut Qabil pun mengikutinya
dengan mengubur jenazah Habil ke dalam tanah.
Kemudian yang
menarik dan menjadi pertanyaan bagaimana nasib Qabil setelah membunuh Habil?
Dalam sebuah
riwayat dikisahkan setelah kejadian pembunuhan itu Nabi Adam As. sangat marah
dan Qabil pun pergi jauh meninggalkan ayahnya, ada yang mengatakan pergi ke
arah yang sekarang menjadi negara Yaman dengan membawa kabur Iqlima ada pula
yang mengatakan ke daerah Atlantis atau Lemuria dan menikah dengan wanita lain.
Demikianlah kisah pembunuhan pertama di dunia yang dilakukan oleh Qabil terhadap adiknya sendiri yaitu Habil, perbuatan itulah menyebabkan Qabil terhindar dari rahmat Allah SWT. dan menjadi manusia yang celaka, maka kita cukup mengambil hikmahnya dan jangan pernah melakukan pembunuhan Allah SWT. berfirman:
"Dan
barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah
Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya
serta menyediakan azab yang besar baginya." (QS. An-Nisa Ayat 93)
wallahu a'lam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar