Peta nasionalisme di dunia |
Oleh Tb.Aujani
Nasionalisme adalah
suatu paham yang menyerahkan kesetiaan tertinggi dari setiap individu kepada
negara dan bangsanya. Pemahaman ini telah mempengaruhi wajah dunia saat ini, di
mana semua negara-negara yang ada di dunia telah menganut paham nasionalisme.
Nasionalisme terbentuk dari keinginan sekelompok manusia untuk hidup bersatu
dalam satu entitas negara atau bangsa.
Pada zaman Romawi yaitu
sebelum abad ke 6, Eropa telah di persatuan manjadi sebuah negara oleh paham
Theokrasi, yaitu pemahaman yang menyatukan kesetiaan tertinggi individu kepada
Agamanya yang membentuk entitas dan memerintah sebuah negara. Namun semenjak
tumbangnya imperium Romawi, beberapa abad kemudian mulai munculah pemahaman
nasionalisme dengan terbentuknya negara-negara dan kerajaan-kerajaan kecil.
Nasionalisme di Asia
Barat, Afrika Utara, dan semenanjung Balkan diawali dengan runtuhnya Kekhilafahan
Turki Utsmani yakni mulai awal abad 20. Sehingga munculah negara-negara seperti
Irak, Yordania, Mesir, Syria, Yordania, Yaman, Libya, Tunisia, Palestina,
Libanon, Yunani, Bulgaria, dan lain-lain.
Sedangkan di Benua
Amerika dan Dunia Timur nasionalisme terbentuk setelah sistem imperialisme atau
penjajahan mengalami kemunduran yakni berawal dari sekitar pertengahan abad 18.
Banyak dari wilayah-wilayah jajahan Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis, dan
Belanda yang melakukan pemberontakan dan perlawanan dan menuntut kemerdekaan
untuk membentuk suatu negara yang berdaulat.
Di indonesia prinsip-prinsip
nasionalisme telah dianut oleh kaum pergerakan nasional Indonesia yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat
indonesia yang heterogen. Salah satu partai politik yang paling berpengaruh
dalam memperjuangkan pergerakan nasionalisme Indonesia adalah PNI (Partai
Nasional Indonesia) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno (Baca Sukarno).
Oleh para penganut
paham Theokrasi, Nasionalisme dianggap sebagai paham yang memecah belah umat beragama.
Karena telah memisahkan persatuan umat, sebagaimana terpisahnya umat kristen,
dan umat islam oleh batas-batas negara dan nasionalisme sedangkan di waktu
silam mereka menjadi satu entitas dalam sebuah negara yang berorientasi pada
agama.
Demikian ulasan kita
mengenai Sejarah Nasionalisme, tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan suatu
paham maupun ideologi, sehingga penulis manyampaikan artikel ini secara
komprehensif. Terima kasih telah mengunjungi soffasejarah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar